Senin, 10 Desember 2012

Sepohon Kayu



Sepohon kayu Lirik Wafiq Azizah diadaptasi dari album Nada Murni

Hidup bagaikan sebatang pohon
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya

Kami bekerja sehari-hari
Dengan mengharap rezki Ilaahi
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya

Kami lakukan sembahyang fardu
Tak lupa juga sembahyang Sunnat
Supaya Allah menjadi sayang
Kami bekerja hatilah riang

Wajib sembahyang bagi muslimin
lima waktu yang ditentukan
janganlah jangan kita tinggalkan
karena itu perintah Tuhan

Di dalam kubur kita sendiri
Tiada lagi yang menemani
Bila tak taat pada Ilaahi
Niscaya siksa menimpa diri

Susana di kota santri



Kota Santri - Lirik Lagu Nasidaria
Suasana di kota santri
asyik senangkan hati
Suasana di kota santri
asyik senangkan hati
Tiap pagi dan sore hari
muda-mudi berbusana rapi
menyandang kitab suci
hilir-mudik silih berganti
pulang-pergi mengaji

Duhai Ayah Ibu
berikanlah izin daku
untuk menuntu ilmu
pergi ke rumah guru
mondok di kota santri
banyak ulama kiyai
tumpuan orang mengaji
Mengkaji ilmu agama
bermanfaat di dunia
menuju hidup bahagia
sampai di akhir masa

Rabu, 03 Februari 2010

ARTI SPIRITUALITAS

Coba kita perhatikan, apa yang membedakan orang sukses dengan orang yang gagal? Anda mungkin sudah tahu perbedaannya! Tapi marilah coba kita telusuri dari sisi dasar dari 'potensi dasar manusia' yang merupakan anugrah dari Allah SWT.
Manusia diberi potensi berupa rasa butuh terhadap hal-hal yang 'mengenyangkan' fisiknya dan 'menentramkan' jiwanya. Rasa lapar butuh akan makan, rasa haus butuh akan minum. badan yang letih dan loyo perlu istirahat. Terkadang kita musti buang hajat. Itu semua untuk memenuhi kebutuhan akan fisik. Pada sisi lain, manusia butuh rasa kasih sayang baik dengan sesama maupun lawan jenis, yang merupakan perwujudan dari naluri 'mempertahankan jenis manusia'. Manusia butuh 'status sosial', juga mencintai hal-hal yang ingin dimilikinya berupa harta benda. Potensi ini oleh ahli jiwa, Muhammad Muhammad Ismail dalam bukunya al Fikrul Islamy, diberi nama naluri 'mempertahankan diri'. Naluri yang terakhir yang menjadi fitrah setiap penciptaan adalah naluri 'beragama', dimana setiap insan akan merasa tenang dan tentram kalau sudah beribadah kepada Sang Pencipta.

Manusia sukses adalah manusia yang berhasil memenuhi semua kebutuhan fisik dan kebutuhan naluriahnya secara benar, yaitu mengikuti aturan yang datang dari Dzat Yang Maha Sempurna yaitu Allah SWT. Manusia yang gagal adalah manusia yang memenuhi kebutuhan fisik dan kebutuhan naluriahnya dengan aturan yang dia bikin sendiri, alias memperturutkan hawa nafsunya. Nafsu memang mengajak manusia kepada kesenangan, tapi kesenangan semu dan kesenangan sesaat, setelah itu ... jiwa manusia yang fitri meronta.

Jumat, 13 Maret 2009

Meneladani Akhlaq Rasulullah SAW

Langit mendung menggelayuti kota Madinah, sedih dan sendu, seolah ikut berduka bersama-sama dengan sahabat Rasulullah SAW, karena ditinggal oleh kekasihnya, pergi ke rafiqul'ala menghadap Tuhannya, ALLAH SWT. Linangan air mata mengantar kepergiaan Sang Suri Tauladan Muhammad SAW. Sang Manusia Sempurna (insan kamil), sebaik-baik makhluk (khoirul anam). Dalam suasana demikian, mengalirlah dari lisan lugu si Arab Badui menghampiri Saidina Umar bin Khathab ra, "Terangkan kepadaku akhlaq Rasulullah?". Umar pun tak mampu berkata-kata, menggambarkan Sang Idola, Panglima Perang yang juga Polikus ulung, kekasihnya, Muhammad SAW, kecuali linangan air mata. "Pergilah engkau menemui Bilal!" saran Umar kepada Si Badui. Setelah ditemuinya Bilal, seperti halnya Umar bin Khathab, Si Badui hanya mendapatinya ia berlinang air mata sambil berkata, "Temuilah Ali bin Abi Tholib!".

Betapa heran Si Badui, bukanlah Umar bin Khathab adalah shahabat senior atau shahabat utama Nabi Muhammad SAW, demikian juga Bilal bin Rabbah sebagai shahabat setianya. Dengan berharap-harap cemas ditemuinya Ali bin Abi Tholib dan menanyakan bagaimana akhlaq Rasulullah SAW? Ali pun berlinang air mata, malah balik bertanya, "Terangkanlah kepadaku tentang keindahan dunia?" Si Badui pun kesulitan menerangkannya, "Bagaimana aku menerangkan segala keindahan ini ...?" Ali menjawab,"Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, mak bagaimana aku dapat melukiskan akhlaq Muhammad SAW, sedangkan Allah telah berfirman bahwa sungguh Muhammad memiliki budi pekerti yang agung (al Qalam[68]:4)"

Badui lalu menemui Aisyah istri Nabi, dijawabnya "Khuluquhu al Qur'an". Akhlaq Nabi Muhammad adalah Al Qur'an. Badui masih tidak puas, bagaimana bisa ia memahami akhlaq nabi kalau harus menyimak seluruh kandungan Al Qur'an. Aisyah akhirnya menyarankan Badui ini untuk membaca dan menyimak Qur'an Surat Al Mukminum 1-11.

Kisah di atas menggambarkan betapa, setiap shahabat sangat terkesan dengan Nabi Muhammad SAW, sebuah kegembiraan, kesenangan dan apapun kebahagiaan yang dirasa, yang tidak bisa diungkap dengan kata-kata. Bahkan linangan air matalah yang keluar, ketika ingat akan kepribadian dan akhlaq Baginda Rasulullah SAW.

Dahulu, saat ini dan masa yang akan datang wajib bagi kita mengetahui sejarah (siroh) hidup Rasulullah SAW, agar kita mengetahui (ma'rifah) dan berikutnya kita mencintai (mahabbah) untuk kita jadikan keteladanan (uswah hasanah). Betul syair yang menyatakan, "Engkau matahari, Engkau Lautan, Engkau sinar yang menyinari hati." Dengan modal kecintaan kita, mudah-mudahan kita termasuk pada orang yang mengikuti jejak dan langkahnya, sehingga seperti yang difirmankan "Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), maka Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian" (TQS Ali Imron ayat) . Cinta Allah, adalah ridlo dan ampunan. Demikian juga, semoga kita termasuk golongan yang dekat di sisi Rasulullah di akhirat nanti, karena sabdanya, "Engkau bersama dengan orang yang kalian cintai."

Kamis, 05 Maret 2009

Tingkatan Manusia
(Renungkan!)

Tingkatan manusia menurut Imam Al Ghozali ada empat :
1. Orang yang tidak tahu dan dirinya tidak tahu kalau dia tidak tahu
2. Orang yang tahu tetapi dirinya tidak tahu kalau dia tahu
3. Orang yang tidak tahu tetapi dirinya tahu kalau dia tidak tahu
4. Orang yang tahu dan dirinya tahu kalau dia tahu

Pada posisi mana kita? Yang terendah nomor 1 dan yang tertinggi nomor 4. Bisa dibayangkan gambaran orang pertama, dia orang yang celaka dunia dan akhirat. Sementara orang keempat adalah orang yang bahagia hidupnya di dunia dan akhirat. Banyak orang yang merindukan kebahagiaan, tapi tidak tahu jalannya. Dengan melihat kategori manusia tersebut dapatlah kita mengetahui kunci kesuksesan, dimana kunci pembukanya ternyata ILMU. Dengan berilmu dia akan tahu perkara-perkara yang benar dan perkara-perkara yang salah. Tinggal selangkah lagi jalan meraih kebahagiaan setelah memperoleh kuncinya, yaitu memohon taufik kepada Allah SWT sehingga dia menjadi orang yang tahu dan ia tahu kalau dirinya tahu. Atau minimal, ia orang yang tidak tahu tetapi ia tahu kalau dirinya tidak tahu, sehingga ada upaya untuk belajar.

Pantas kalau Rasulullah memberikan resep cespleng kebahagiaan bagi hidup kita:
"siapa saja yang menghendaki dunia maka harus dengan ilmu, siapa yang menghendaki akhirat harus dengan ilmu, dan siapa yang menghendaki keduanya harus dengan ilmu".

Rabu, 04 Maret 2009

Waspadai setiap Gerak-Gerik AS

Sikap terhadap kunjungan Menlu AS Hillary Clinton :
  1. Bahwa kunjungan Menlu AS Hillary Clinton ke Indonesia pada tanggal 18-19 Pebruari tidak lain adalah untuk lebih menguatkan hegemoni AS di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. AS adalah negara imperialis yang dengan segala cara akan terus berusaha melanggengkan dominasinya di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia, demi meraih kepentingan politik dan ekonominya. Penjajahan semacam itu akan terus dilakukan dengan teknik yang berubah-ubah. Bila sebelumnya dengan “hard power”, sekarang di masa pemerintahan presiden Obama dibahasakan dengan istilah “smart power”, yakni melalui cara-cara diplomasi, tekanan politik dan cara-cara lain yang dikatakan ”smart” itu. Apalagi secara pribadi meski Hillary Clinton berasal dari partai Demokrat, dia adalah termasuk pendukung agresi AS ke Irak. Artinya secara moral dia termasuk figur yang harus bertanggung jawab terhadap kehancuran Irak. Dia juga mendukung fanatik Israel, dengan tingkat dukungan yang lebih besar daripada Presiden Obama sekalipun.
  2. Oleh karena itu, kunjungan Menlu AS Hillary Clinton harus ditolak karena kunjungan ini akan menjadi jalan makin kokohnya hegemoni AS atas negeri ini. Membiarkan hal ini terjadi, apalagi memberikan kesempatan kepadanya jelas bertentangan dengan peringatan Allah SWT dalam al Qur’an dan karenanya merupakan bentuk penghianatan yang sangat nyata terhadap Allah SWT, Rasul dan umat Islam.
    وَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا
    Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman. (QS. an-Nisâ [4]: 141)
  3. Menolak setiap bentuk langkah atau kegiatan baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri, seperti tampak dalam kunjungan Menlu AS Hillary Clinton, yang akan membawa negeri ini makin dalam terjerumus kedalam pelukan negara imperialis seperti Amerika Serikat karena ini bertentangan dengan prinsip penolakan terhadap segala bentuk penjajahan dan perjuangan menuju Indonesia yang merdeka secara hakiki.